Total Tayangan Halaman

Sabtu, 09 Agustus 2014

Mobil Matic Perlu Perawatan Ekstra

Transmisi OtomatisACC NEWS - Anda pengguna mobil matic? Siap- siap untuk lebih rajin memperhatikan kendaraan Anda. Kenapa, selain nyaman digunakan, mobil matic memiliki sistem transmisi serba otomatis, dan hal ini tentu saja memerlukan perawatan ekstra. Cara menggunakan transmisi pun ikut memengaruhi usia keawetannya.

Pengecekan awal, lazimnya dimulai dari memeriksa kualitas minyak transmisi otomatis dan kebocoran packing-packingnya. Kendaraan mengharuskan minyak selalu dalam volume yang normal, oleh karena  itu mengganti oli harus dilakukan jika sudah waktunya.

Kekurangan pelumas dapat menimbulkan kerusakan. Kualitas minyak transmisi otomatis bisa bertahan sekitar 20.000 km, bila dipergunakan sesuai aturan dan tidak terjadi kebocoran. Bak penampung minyak juga harus diperhatikan. Letaknya yang berada di bawah bagian mobil, sangat rentan dari kemungkinan tersenggol  polisi tidur atau batu. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran cairan.

Kebocoran tersebut dapat menghentikan mekanisme kerja transmisi otomatis. Penyebab keausan pada komponen transmisi otomatis juga harus diperhatikan. Biasanya terjadi apabila salah memilih posisi tuas perseneling.

Pengemudi harus mengetahui kegunaan masing-masing posisi tuas perseneling. Perangkat kanvas juga penting diperhatikan, salah apabila ada pemahaman mobil matic tidak menggunakan kopling dengan kanvasnya. Padahal jumlah kanvasnya bisa lebih banyak dibanding mobil manual.  Kanvas kopling tersebut, akan saling bergesekan pada saat persneling bekerja menggerakkan mobil. Dari gesekan tersebut, timbul serpihan serbuk halus.

Makin tua umur oli, makin berkurang viskositas atau kekentalannya. Jika gesekan makin keras, maka makin banyak serpihan yang dihasilkan. Lama kelamaan serbuk dapat menyumbat filter oli sehingga oli tak bersirkulasi sempurna.

Kanvas kopling pun saling bergesekan langsung tanpa dilumasi oli. Gejala kerusakan transmisi matic bisa dirasakan dari slip kopling. Indikasinya terjadi ketidakseimbangan putaran mesin dengan laju mobil.

Mesin sudah meraung diputaran tinggi, tetapi mobil berjalan dengan laju yang tidak seimbang dengan deru suara mesin. Perpindahan gigi persneling juga menghentak, kurang halus seperti biasa. Ini bisa dicek dengan memasukkan persneling ke posisi D atau R, lalu rem dilepas. Dalam kondisi sehat, mobil langsung bergerak. Bila tidak, patut dicurigai ada masalah ditransmisi matic.

Salah satu kesulitan menggunakan mobil otomatis, apabila kendaraan mogok dan harus didorong. Posisi roda mobil yang digerakkan transmisi tersebut harus diangkat. Pada sistem matic, putaran mesin dipindahkan untuk memutar roda melalui minyak yang disemprotkan ke setiap gigi percepatan.

Sedangkan bila ditarik, yang terjadi adalah proses kebalikannya. Putaran roda akan menghasilkan tekanan kepada katup selenoid yang tertutup karena mesin tidak dihidupkan. Yang rusak biasanya seal. Bila sudah parah, pompa minyak transmisi tersebut yang akan rusak. Selamat merawat mobil dengan rajin!